Hal Tentang Aqiqah

Ketika anak bayi yang baru dilahirkan islam mensyari'atkan kepada penganutnya untuk melakukan beberapa hal di antaranya :

1. Dibacakan adzan dekat telinganya sebelah kanan dan dibacakan iqomat dekat telinganya sebelah kiri.
2. Hendaklah si bayi disuapi dengan sesuatu yang manis seperti kurma dan madu.
3. Memberi nama yang baik.
4. melaksanakan Aqiqah.

Aqiqah dalam bahasa arab artinya adalah rambut yang tumbuh dikepala anak/bayi. Istilah aqiqah kemudian dipergunakan untuk pengertian penyembelihan hewan sehubungan dengan kelahiran bayi. Aqiqah ini sebenarnya sudah ada sebelum islam, akan tetapi . setelah datangnya ajaran islam yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad maka tradisi ini berubah dalam pelaksanaannya dengan cara tidak mengoleskan darah hewan ke kepala bayi.

Dalil yang mensunnahkan pelaksanaan aqiqah adalah seperti yang telah diriwayatkan oleh Aisyah dan Samurah yang berbunyi :

ﮐﻝﻏﻼﻢﻤﺭﺘﻬﻥﺒﻌﻗﻳﻗﺗﻪﺘﺫﺑﺢﻋﻧﻪﻴﻭﻢﺴﺎﺒﻌﻪﻭﻴﺣﻟﻕﻭﻴﺴﻣﻰ--ﺮﻭﺍﻩﺍﺣﻣﺩﻭﺍﻷﺮﺒﻌﺔ
Artinya :
“ Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama “
( HR. Ahmad dan imam yang keempat )

Note : untuk lebih lengkapnya tentang dalil disunnahkannya aqiqah mohon baca kitab Bulughul Maroom karangan Al-Hafidz Ibnu Hajar Asqolaniy bab Aqiqah.

Hukum aqiqah seperti yang telah dijelaskan diatas adalah Sunnah bagi orang yang menanggung belanja anaknya. Adapun waktu pelaksanaan aqiqah menurut sayari’at adalah hari ketujuh dari hari kelahiran anaknya. Jika belum dapat melaksanakannya maka aqiqah itu boleh dilaksanakan kapan saja selama anak tersebut belum baligh.

Kalangan ulama Syafi’iyah berpendapat, jika sampai hari ketujuh belum dapat melaksanakannya dapat juga dilaksanakan di hari lain sebelum ibunya berhenti nifas. Jika sampai berhenti nifas belum juga dapat melaksanakannya boleh dilaksanakan sebelum anak tersebut berhenti menyusui. Jika waktu itu juga belum dapat melaksanakannya, boleh dilaksanakan pada saat si anak belum berumur tujuh tahun. Jika sampai berumur tujuh tahun belum juga dilaksanakan, maka usahakanlah agar dapat dilaksanakan sebelum anak tersebut baligh. Aqiqah disyariatkan sekali dalam seumur hidup.

Hewan yang sah untuk pelaksanaan aqiqah adalah sama dengan syarat sahnya hewan qurban yaitu : macamnya, umurnya dan tidak bercacat. Jumlah hewan qurban yang disunnahkan untuk disembelih bagi anak laki-laki adalah dua ekor dan bagi anak perempuan satu ekor. Seperti sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ;

ﺃﻤﺮﻨﺎﺮﺴﻭﻞﺍﷲﺼﻟﻰﺍﷲﻋﻟﻳﻪﻭﺴﻟﻡﺃﻦﻨﻌﻕﻋﻥﺍﻟﻐﻼﻢﺑﺷﺎﺘﻳﻥﻮﻋﻥﺍﻟﺟﺮﻴﺔﺑﺷﺎﺓ---ﺮﻮﺍﻩﺍﻟﺗﺮﻤﺫﻮﺍﺒﻦﻤﺎﺠﻪ
Artinya :
“ Telah menyuruh kepada kita Rasulullah SAW supaya kita menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan anak perempuan satu ekor kambing “
( HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah )

Dalam hal aqiqah disunnahkan sebelum disedekahkan kepada fakir miskin, daging hewan tersebut dimasak terlebih dahulu. Inilah yang membedakan aqiqah dengan qurban. Orang yang ber-aqiqah boleh memakan sedikit dari daging aqiqah kalau aqiqahnya adalah aqiqah sunnat bukan nadzar. Jika Aqiqah nadzar maka orang yang ber-aqiqah tidak boleh memakannya dan menyimpannya walaupun sedikit dari daging tersebut.

Walloohu A’laam..
Enang Latif Munawar
Author

Tidak ada komentar:

Posting Komentar